Rabu, 22 Juni 2016

Materi Laporan Arus Kas

     PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang melaporkan arus kas masuk dan keluar. Jadi laporan arus kas adalah laporan keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar.

TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
1.    Untuk memperkirakan arus kas pada masa yang akan datang.
2.    Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memperbaiki kinerja perusahaan oleh manajer dan pihak lainnya.
3.    Sebagai dasar untuk menentukan apakah perusahaan mampu membeyar kewajibannya atau tidak.
4.    Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

MANFAT INFORMASI LAPORAN ARUS KAS
1.    Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, dan menilai kecermatan atas taksiran kas yang dibuat sebelumnya.
2.    Dijadikan alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar selama periode laporan.
3.    Berguna bagi pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perusahaan.

ISI LAPORAN ARUS KAS
Isi laporan arus kas dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1.      Aktivitas operasi
Aktivitas perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
2.      Aktivitas investasi
Aktivitas membeli peralatan, aktiva tetap atau barang lainnya.
3.      Aktivitas pendanaan
Aktivitas yang berhubungan dengan sumber dana atau modal, misalnya peminjaman uang jangka pendek, pengeluaran saham untuk mendapatkan modal, dll.
METODE PELAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas dapat disajikan dalam 2 metode, yaitu :
1.    Metode Langsung
Metode langsung mengidentifikasi penambahan atau pengurangan kas dari aktiva perusahaan.
Unsur-unsur laporan arus kas metode langsung :
a.    Arus kas dari kegiatan operasi
-       Penerimaan kas dari pelanggan
-       Penerimaan kas dari bunga
-       Penerimaan kas dari deviden
-       Pembayaran kepada pemasok atas pembelian barang dan biaya operasi
-       Pembayaran pada karyawan untuk gaji, upah, honorarium, komisi, dll.
-       Pembayaran bunga dan wajib pajak penghasilan.
b.    Arus kas dari kegiatan investasi.
c.    Arus kas dari pendanaan (pembiayaan).
2.    Metode Tidak Langsung
Laporan arus kas metode tidak langsung disebut juga metode rekonsiliasi. Metode ini lebih banyak digunakan dari pada metode langsung. Pada metode tidak langsung laporan dimulai dengan menampilkan saldo laba bersih, kemudian saldo tersebut direkonsiliasikan dengan pos-pos yang menambah dan menguranginya untuk menentukan saldo atau kekurangan kas dari operasi. Berikut ini adalah pos-pos yang perlu diidentifikasikan untuk menambah atau mengurangi saldo laba bersih untuk mendapatkan arus kas dari kegiatan operasi. Untuk itu diperlukan Neraca Komperatif (Neraca periode ini dan seterusnya).
Faktor-faktor yang menambah :
-       Penyusutan
-       Deplesi (penurunan nilai barang tambang)
-       Amortisasi (penurunan nilai atau penyusutan aktiva tetap tak berwujud)
-       Kerugian dari penjualan, pertukaran aktiva tetap
-       Penurunan aktiva lancar di luar kas
-       Kenaikan dalam kewajiban lancar.
Faktor yang mengurangi :
-       Keuntungan dari penjualan, pertukaran aktiva tetap
-       Kenaikan dalam aktiva lancar di luar kas
-       Penurunan dalam kewajiban lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar